Telur-Telur Hijau (Lacak Kekuatanmu!)

Assalamu'alaykum,

Temukan Kekuatanmu!

Akhirnya blog ini bisa diupdate lagi, karena kelas Buncek alias Bunda Cekatan sudah dimulai di bulan Desember 2019 ini. Alhamdulillah, senang sekali rasanya bisa bersama-sama lagi dengan para bunda pembelajar. I miss this feeling. Perasaan kebersamaan belajar di kelas-kelas Ibu Profesional.

Tugas pertama di kelas ini, yaitu melacak kekuatan diri dengan memfokuskan pada kebahagiaan diri. Ibu yang sudah bahagia akan siap membagikan kebahagiaan kepada anggota keluarganya, akan siap menjalani peran dengan ikhlas dan penuh syukur. Di kelas sebelumnya, kami pernah mendapat tugas membuat kuadran bisa & suka. Sekarang mungkin sudah banyak perubahan sikon dan prioritas, sehingga kuadran milik saya pun... berubah! (Bukan jadi Ksatria Baja Hitam lho ya..) (Tapi jadi Sailor Moon.. Eh???)


Dari kuadran yang sudah kami buat ini, kami diminta untuk fokus pada lima aktivitas yang ingin kami latih agar menjadi kekuatan diri. Sebenarnya ini sedikit membingungkan saya, karena ternyata banyak juga ya hal yang saya suka dan ingin saya kuasai, tapi ternyata memang jadi manusia itu tidak boleh kemaruk ya hohoho. Harus menentukan prioritas di beberapa bidang dulu hingga mahir, kalau nanti saya sudah mahir dan masih hidup serta berkesempatan untuk latihan menguasai bidang lain, ya itu mah urusan belakangan lah yaa hihi. Sekarang ini dulu saja. "Ini dulu, baru itu."



Nah ini dia lima aktivitas yang ingin saya kuasai. Kenapa?

1. Menggambar
Sebenarnya ini adalah bakat yang diturunkan oleh Papah tersayang. Beliau bekerja di bidang perencanaan desain kontruksi bangunan. Walaupun bakat gambar ini diwariskan oleh Papah, tapi justru kesukaan menggambar ini ditularkan oleh seorang teman les. Waktu kelas 3 SD, saya kursus bahasa Inggris, tapi di situ bukannya belajar bahasa Inggris, saya malah belajar menggambar manga. Ada satu teman les saya yang jago banget menggambar manga. Untuk usia anak SD, gambarnya itu sudah seperti komikus pro. Tarikan garisnya sangat luwes dan hasilnya sungguh-sungguh masyaAllah deh bikin takjub olala. Saya ingin bisa menggambar seperti dirinya. Tapi sayangnya, bakat ini tidak terlalu didukung oleh ibu, karena beranggapan jadi pelukis itu gajinya kecil. Kemampuan menggambar saya pun masih segitu-segitu saja, alias belum berkembang pesat.
Saya ingat kata-kata yang diajarkan di kelas Ibu Profesional sebelumnya, "REZEKI ITU PASTI, KEMULIAAN ITU HARUS DICARI." Jadi, seharusnya saya teruskan saja melatih bakat gambar ini, demi kemuliaan diri sebagai orang yang berbakat dan kemampuan menggambar yang mumpuni. Toh nantinya sebagai ibu, saya akan mengajarkan anak-anak saya menggambar, suatu kegiatan yang diperlukan di sekolahnya nanti, bukan? Selain lebih hemat biaya les menggambar, saya dan anak-anak nantinya bisa punya kegiatan seru dan semakin bonding.

2. Baking/Membuat Kue
Kegiatan ini ada di kuadran "suka, tapi tidak bisa," tapi ingin saya fokuskan untuk dilatih. Ini berawal dari kegiatan favorit saya, yaitu makan dan wiskul. Hihihi. Hobi sejuta umat ini mah ya :) Padahal dulu saya langsing dan ga terlalu suka makan, setelah menikah sama lalaki yang doyan makan enak, langsung deh jadi langsuuung..
Nah, saya itu suka jajan G*Food untuk mencoba jajanan ini-itu. Tapi lama-lama jadi boros dan uang bulanan cepat habis. Jadi, saya mau berusaha untuk bisa baking selain untuk memastikan keluarga bisa makan jajanan yang terjaga kebersihannya dan enak, juga supaya lebih hemat dan untuk eksistensi diri. Bahwa sebenarnya saya bisa lho baking dan bikin kue lainnya. Tidak harus sampai sejago ibu-ibu di IG yang udah nerbitin buku, cukup dipuji sama suami dan anak-anak saya nantinya juga udah alhamdulillah. Hihihi..

3. Menulis
Sebetulnya saya hobi nulis sejak SD; nulis diary, nulis cerpen, dan nulis surat curhat ke ortu buat ungkapkan uneg-uneg yang gak bisa saya utarakan secara langsung pada mereka. Tapi saya berhenti menulis, awalnya sejak SMA karena sudah mulai sibuk dengan pelajaran yang lebih rumit. Akhirnya benar-benar berhenti menulis ketika saat itu patah hati dan merasa bahwa menuliskan perasaan itu terlalu menyakitkan. Disakiti oleh kata-kata sendiri. Ditambah lagi, galau akut bikin gak bergairah mau ngapa-ngapain, ide pun ga mengalir. Makin menjauh dari dunia tulis-menulis.
Sekarang, ingin latihan lagi. Hanya saja belum bisa benar-benar latihan menulis. Selalu saja tidak fokus, selalu saja ada hal lain yang menjadi distraksi, selalu ada hal lain yang teriak-teriak minta dikerjakan atau minta bantuan, sehingga perhatian saya masih belum bisa sepenuhnya untuk menulis. Maka dari itu, saya ingin menjadikan kegiatan di kelas Buncek ini sebagai momentum bangkitnya diri ini dan belajar menulis sepenuhnya.

4. Fotografi
Biasanya kalau saya foto-in teman-teman, hasil foto mereka bagus, komposisinya lumayan. Tapi giliran saya yang difotoin orang lain, mon maap hasilnya kurang memuaskan, tidak seperti yang saya harapkan.

Kalau kata suami saya, hasil foto saya banyak yang bagus, tinggal diasah saja. Alhamdulillah. Berbekal semua itu, saya pun jadi sedikit riya' paripurna. Mon maap, tapi di kelas BunCek ini kita semua memang sedang mencari kekuatan diri kita kan? Jadi, saya merasa, inilah kekuatan saya yang harus saya asah lebih dalam lagi supaya kemampuannya semakin mumpuni. Selain itu, kemampuan fotografi ini akan mendukung kegiatan memasak dan baking. Saya bisa mengabadikan foto makanan yang saya buat untuk dipost ke sosmed dalam rangka berbagi resep. Aamiin.

5. Menata Rumah

Sebenarnya saya tidak terlalu suka membersihkan dan merapikan rumah, tapi saya butuh secara mendesak rumah yang rapi, bersih, dan menyenangkan berada di dalamnya supaya jauh dari stress. Oke lah, urusan bersih-bersih rumah bisa saya delegasikan pada ART saya. Tapi saya suka merencanakan penataan rumah, senang lihat foto-foto interior rumah-rumah cantik di IG. Jadi, saya akan fokus di penataan rumah, dan eksekusinya akan saya serahkan pada ART.

Itulah lima telur hijau saya, yang semoga nantinya akan menetas menjadi ulat-ulat lucu dan sehat, dan mempersiapkan diri menuju diri yang lebih baik dengan menjadi kepompong, lalu bertransformasi menjadi kupu-kupu cantik yang siap melakukan peran indahnya dalam hidup yang diberikan Allah cuma sekali ini. Sedap..

#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelurtelur
#bundacekatan1
#institutibuprofesional

Comments

Popular Posts